Permukaan Mars, seperti di salah satu kawah bernama Russel, memiliki permukaan yang tidak rata. Hasil pencitraan yang dilakukan menunjukkan bahwa permukaan kawah Russell layaknya batik, memiliki garis-garis misterius yang proses pembentukannya belum terungkap.
Baru-baru ini, tim peneliti yang tergabung dalam Mars Global Surveyor berhasil menguraikan sebab pembentukan motif aneh di planet merah itu. Sempat dikira terbentuk oleh air, ilmuwan menjelaskan bahwa motif itu justru terbentuk oleh Karbon Dioksida (CO2).
Ceritanya, wilayah kutub Mars dimana kawah Russell berada terdiri dari CO2 dan air. Ketika Matahari menghangatkan wilayah ini, air dan CO2 mengalami perubahan wujud disebut sublimasi, dari padat langsung menjadi gas tanpa melewati fase cair.
Gas akan mengangkat partikel debu yang ada di permukaan Mars, mengurangi gesekan, memungkinkan partikel debu bergerak mudah. "Gas memberikan bantalan sehingga partikel tidak terikat satu sama lain dan berhenti bergerak," kata Allan Treiman dari Lunar and Planetary Institute di Texas.
Treiman yang bekerjasama dengan Yolanda Cedillo-Flores dari Universidad Nacional Autonoma de Mexico seperti dikutip Space, Rabu (7/12/2011), mengatakan bahwa partikel debu dan pasir itulah yang membentuk motif aneh tersebut. Biasanya, pembentukan terjadi di musim semi.
Syarat pembentukan motif aneh itu adalah suhu -78 derajat Celsius. Suhu tersebut memungkinkan sedimen berada di atasnya. Sedimen akan bertindak sebagai insulator. Di zona hangat, CO2 dan air takkan tersublimasi, tapi di zona dingin, hal itu akan terjadi.
Mungkinkah motif ini terjadi di Bumi? Sangat jarang dijumpai. Bumi terlalu hangat dan lembab untuk memungkinkan fenomena ini terjadi. Yang mungkin terjadi adalah aliran salju bercampur dengan gas dan debu.
Baru-baru ini, tim peneliti yang tergabung dalam Mars Global Surveyor berhasil menguraikan sebab pembentukan motif aneh di planet merah itu. Sempat dikira terbentuk oleh air, ilmuwan menjelaskan bahwa motif itu justru terbentuk oleh Karbon Dioksida (CO2).
Ceritanya, wilayah kutub Mars dimana kawah Russell berada terdiri dari CO2 dan air. Ketika Matahari menghangatkan wilayah ini, air dan CO2 mengalami perubahan wujud disebut sublimasi, dari padat langsung menjadi gas tanpa melewati fase cair.
Gas akan mengangkat partikel debu yang ada di permukaan Mars, mengurangi gesekan, memungkinkan partikel debu bergerak mudah. "Gas memberikan bantalan sehingga partikel tidak terikat satu sama lain dan berhenti bergerak," kata Allan Treiman dari Lunar and Planetary Institute di Texas.
Treiman yang bekerjasama dengan Yolanda Cedillo-Flores dari Universidad Nacional Autonoma de Mexico seperti dikutip Space, Rabu (7/12/2011), mengatakan bahwa partikel debu dan pasir itulah yang membentuk motif aneh tersebut. Biasanya, pembentukan terjadi di musim semi.
Syarat pembentukan motif aneh itu adalah suhu -78 derajat Celsius. Suhu tersebut memungkinkan sedimen berada di atasnya. Sedimen akan bertindak sebagai insulator. Di zona hangat, CO2 dan air takkan tersublimasi, tapi di zona dingin, hal itu akan terjadi.
Mungkinkah motif ini terjadi di Bumi? Sangat jarang dijumpai. Bumi terlalu hangat dan lembab untuk memungkinkan fenomena ini terjadi. Yang mungkin terjadi adalah aliran salju bercampur dengan gas dan debu.