"Keanehan" Jembatan Kutai Terlihat pada 2006


Mantan Kasi Jembatan PU Kutai Kartanegara, Setiono buka-bukaan mengenai kondisi Jembatan Kartanegara sebelum mengalami keruntuhan.

Menurut dia, sejak 2006 sudah terdeteksi mengenai pergeseran demi pergeseran terhadap struktur jembatan. Mulai dari hanger jembatan, clamp yang terbuka sampai penurunan bentang tengah jembatan hingga 50 centimeter.

Setiono mengungkapkan, pergeseran pada jembatan sudah terjadi sejak tahun 2006. Waktu itu, dia menjadi Kasi Jembatan PU Kukar. Hasil pengamatan konsultan jembatan dari Kementerian PU menyebutkan ada empat item yang perlu mengalami perbaikan yakni pengisian pasir di bandul, pemasangan expansion joint, pengencangan baut jembatan dan penyesuaian chamber.

Tetapi, dari empat item yang direkomendasikan ke Pemkab Kukar, hanya 1 item yang disetujui yakni pengisian pasir. Lelang pun digelar dan PT Hutama Karya menjadi pemenangnya. Pengisian pasir dilakukan untuk menahan agar pilar tidak mengalami pergeseran. “Fungsi penimbunan pasir sebagai pemberat agar bentang jembatan tidak bergeser,” kata dia, Senin 5 Desember 2011.

Setelah melakukan pengisian pasir, Hutama Karya juga diminta untuk melakukan penghitungan ulang. Ketika itu, Hutama Karya melakukannya dengan cuma-cuma, sebab mereka masih terikat dengan kontrak pertanggungjawaban jembatan.

Hasil penghitungan ulang Hutama Karya menyebutkan terjadi retakan tanah di pilar 3, penambahan lebar expansion joint sepanjang 18 centimeter, tower di arah Samarinda mengalami kemiringan 8-10 centimeter, tower arah Tenggarong miring 15-30 centimeter, kabel penggantung miring, clamp kabel geser, portal bengkok, bracing bengkok lalu ada juga 4 portal dan 3 bracing yang tertabrak armada excavator.

“Waktu itu Hutama Karya mematok untuk perbaikan keseluruhan membutuhkan anggaran Rp23 miliar,” kata Setiono.

Rekomendasi dari Hutama Karya itu kemudian dilaporkan ke Pemkab dan DPRD. Namun, hingga tahun 2006, 2007, sampai 2010 tak pernah direalisasikan. Barulah ketika ada petugas PLN yang mengecek kabel naik ke atas jembatan dan menemukan ada pergeseran clamp, Pemkab dibuat kelabakan. “PLN waktu itu langsung membeberkan temuannya ke media,” kata Setiono.

Dari situ kemudian dibuatkan rencana anggaran. Setiono saat itu sudah tak lagi mengurusi jembatan. Dia berpindah tempat kerja ke Bina Marga sebagai staf biasa. Tapi, karena dia dianggap mengerti soal jembatan, dirinya dihubungi dan diminta untuk membantu. “Saya diminta membuat daftar lelang untuk diserahkan ke panitia lelang,” ujarnya.

Tapi kemudian ada perubahan, panitia lelang berganti. Ketua Panitia Lelang Heru Susanto bergeser ke Dishub Pemprov. Proses tender kemudian berjalan dan dimenangkan PT Bukaka Teknik Utama. Pagu anggaran Rp 2,99 miliar dan nilai kontrak untuk rehabilitasi jembatan Rp 2,798 miliar.

“Kontrak dibuat tanggal 12 Oktober. Lalu pada 20 Oktober diadakan rapat sebelum pengerjaan proyek,” kata Setiono.

Kontraktor mengatakan, persiapan, pengecekan, pengencangan baut, pengencangan clamp atas dan bawah, pengencangan rangka, pengencangan chamber, perbaikan expansion joint akan menjadi materi proyek. Bukaka menjelaskan metode pengerjaan proyek. Penyesuaian chamber membutuhkan penutupan lalu lintas. Kontraktor mengusulkan agar lalu lintas ditutup berkala setiap hari. Sepuluh menit dibuka dan setengah jam ditutup. Tapi polisi bilang itu sangat sulit, kalau ingin menutup lalu lintas dilakukan sekaligus.

“Kalau perlu 10 hari tutup jembatan, jadi pemerintah bisa menyiapkan penyeberangan alternatif lewat Loa Janan atau feri,” kata Setiono.

Masalah Clamp

Tanggal 31 Oktober kemudian digelar lagi rapat di ruangan Asisten II Edy Damansyah. Setiono yang menjadi PPTK proyek rehabilitasi jembatan mengatakan, bahwa jembatan akan ditutup total selama perbaikan. Waktu itu keputusannya jembatan akan ditutup total bila pekerjaan sudah memasuki fase pengerjaan.

Pada 14 November, setting enginer PT Bukaka, Makmur Aziz datang. Makmur Aziz ini merupakan pekerja PT Bukaka yang ditemukan tewas di sungai. Makmur datang dan membawa hasil pengukuran kondisi jembatan. Ternyata, jembatan telah mengalami penurunan bentang 70 centimeter.

Pada 24 November, dua hari sebelum runtuhnya jembatan, ada petugas Kementerian PU datang ingin melakukan pengukuran. Ada tujuh item yang ingin diukur oleh PU. Pada sore harinya, ketika hendak menuju pulang ke rumah, Setiono lihat ada dua orang di rangka jembatan. Waktu itu dia berpikir orang yang di atas jembatan itu adalah petugas PU yang melakukan penghitungan angin.

“Hari Sabtu saya di Samarinda karena sedang libur. Saya ditelepon dikabarkan jembatan roboh. Waktu saya dengar kabar itu, spontan saya telepon pengawas proyek dari PU. Saya tanya dia, ngapain di jembatan. Dia bilang hanya menyetting dongkrak untuk dudukan jembatan,” kata Setiono.

“Pekerjaan memang seharusnya belum dimulai, karena untuk memulai pekerjaan PT Bukaka memerlukan analisis engginering yang hingga sekarang belum turun. Saya juga nggak tahu apakah waktu itu ada pekerjaan atau belum. Soal penutupan lalu lintas, pada hari Jumat dan Sabtu saya lewat di jembatan belum ada penutupan,” tambahnya.

Setiono memberikan pendapat pribadinya. Menurut dia, runtuhnya jembatan disebabkan sesuatu. Ada yang tak beres. Untuk jembatan, seharusnya yang kalah duluan adalah lantainya. Tapi, Jembatan Kartanegara ini yang kalah duluan clamp-nya. “Lantainya utuh tapi clamp bergeser,” tuturnya.

Terjebak di Salju, 3 Hari Makan Bir Beku


Tidak pernah terlintas di benak Clifton Vial, lelaki asal Alaska, bahwa dia akan terjebak di timbunan salju selama berhari-hari lamanya. Dalam keadaan seadanya, dia berhasil bertahan hidup selama tiga hari dengan hanya memakan beberapa kaleng bir beku.

Dilansir dari The Telegraph, Senin 5 Desember 2011, kendaraan lelaki 52 tahun ini terjebak di tengah salju tebal, sekitar 64 km dari pemukiman kota Nome, Alaska, Amerika Serikat. Kala itu dia sedang menjelajah ke utara, hanya ingin tahu mengarah kemana jalanan tersebut.

Sinyal telepon hampir tidak ada, mobilnya juga sulit keluar dari timbunan salju, selalu tergelincir. Hanya mengenakan jaket tipis, sepatu tenis dan celana jeans, berarti cari mati di temperatur yang mencapai -17 derajat celcius.

Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke dalam mobil dan tidur di kantung tidur dan melapisi kakinya dengan handuk tebal. "Saya mencoba menggali salju, tapi saya telah terjebak. Saya akan mengalami radang dingin bahkan sebelum saya berhasil mengeluarkannya," kata Vial.

Tanpa makanan dan cuaca yang ekstrem, kematian hanya menunggu waktu. Beruntung, dia membawa serta beberapa kaleng bir yang telah membeku seluruhnya. Memotong kalengnya dengan pisau, Vial memakan bir beku seperti layaknya makanan kalengan.

Hanya memakan bir, dalam waktu 60 jam, dia kehilangan berat badan hingga 7kg dan mulai berhalusinasi. Beruntung, kantor tempat dia bekerja menyadari Vial hilang dan memulai pencarian dan berhasil menyelamatkannya.

"Dia adalah pekerja yang tepat waktu. Setelah jam 4, kami sadar ada yang salah," kata bosnya, John Handeland.

[UJI NYALI] Jembatan Tembus Pandang di Atas Gunung

'Jembatan Kematian' di Taman Nasional Zhangjiajie, China, ini berbeda dengan jembatan Kutai Kartanegara yang telah menewaskan lebih dari 22 orang di Kalimantan Timur. Jembatan Kematian di China ini terbuat dari kaca dan berada di ketinggian 1.430 meter.

Seperti dilansir weirdasianews.com, jembatan yang terbuat dari lantai kaca ini disebut Jembatan Kematian karena sensasi luar biasa dirasakan pejalan kaki di atasnya. 


Jembatan sepanjang sekitar 60 meter ini mengitari Gunung Tianmen yang berlokasi di Pegunungan Tianmen, Provinsi Hunan, China. Jembatan yang hanya selebar sekitar hampir 2 meter ini berada di ketinggian 1.430 meter. Berada di tebing gunung. '

Jembatan yang menggunakan kaca-kaca setebal 2,5 inchi ini menawarkan kengerian yang luar biasa. Dengan permukaan jalan jembatan yang terbuat dari kaca, wisatawan bisa menikmati keindahan alam dari ketinggian, tepat di bawah kaki.

Para wisatawan diwajibkan mengenakan penutup kain untuk alas sepatunya. Aturan ini dilakukan agar kaca mudah dibersihkan. Jembatan Kematian ini dibuat sepanjang sekitar 60 meter.

Pengalaman menakjubkan bagi mereka yang berkesempatan menikmati keindahan dan uji nyali ketinggian di atas jembatan

FOTO: Tembok Rubuh di Makassar, 11 Tewas

Tembok pembatas perumahan itu roboh. Mengubur hidup-hidup sejumlah warga. Tragedi ini terjadi di Kelurahan Sinrilaja, Makassar, Sulawesi Selatan. Di samping karena hujan deras dan angin, penyebab lain kini masih diselidiki polisi. .



Minggu 4 Desember 2011 itu, hujan deras yang disertai angin kencang memang mengguyur wilayah ini. Sebagian besar warga memilih berlindung di dalam rumah. Namun alih-alih berlindung, mereka malah jadi korban saat tembok proyek perumahan setinggi tujuh meter itu ambruk. Tembok itu menimpa rumah warga.

Evakuasi pun dilakukan dan belasan warga ditemukan. Hingga saat ini 11 orang dinyatakan tewas. Tim SAR memperkirakan masih ada korban lain yang masih terkubur.  Untuk melihat foto-foto bagaimana petugas berjibaku bersama warga mengevakuasi para korban, klik tautan ini.

Jual ABG Perawan Rp7 Juta, Pelajar SMK Ditangkap

BATAM - Seorang siswi SMK di Batam diamankan polisi saat akan menjual temannya ke lelaki hidung belang. Pelaku diduga telah lama melakukan praktik perdagangan manusia dengan korban para pelajar di Batam, Kepulauan Riau.


Sepak terjang MO di dunia kejahatan seksual, terbongkar sudah. Pelajar Kelas 12 sebuah sekolah kejuruan di Batam itu tak bisa mengelak saat polisi menangkapnya di Hotel Planet Jodoh, Kota Batam, Sabtu kemarin. MO diamankan bersama SY, pelajar kelas 9 sebuah SMP negeri yang akan dijual kepada seorang lelaki hidung belang seharga Rp7 juta.

Aksi MO berawal dari laporan Desy, ibu SI, korban MO lainnya. Desy mengaku anaknya dijual oleh MO dengan bayaran Rp800 ribu untuk short time.

“Saya tahunya saat MO telepon untuk menagih utang. Katanya SI punya utang,” ujar Desy, Minggu (4/12/2011). Dari situ lah Desy baru mengetahui bahwa anaknya menjadi korban MO.

MO sendiri mengelak dituduh sebagai mucikari. Menurutnya, para korbannya yang datang sendiri untuk dicarikan pelanggan. “Mereka sendiri yang minta saya untuk menjual keperwanannya kepada pria,” ujar MO.

Untuk sekali transaksi, MO mengaku mendapat bagian 30 persen dari uang yang diterima korban.

Selain menangkap MO, polisi juga mengamankan tiga orang lainnya yakni RU, ST, dan AD. AD diketahui masih berstatus mahasiwa semester tiga sebuah perguruan tinggi di Batam.

Ketiga laki laki ini merupakan kaki tangan MO. Selain menikmati uang hasil penjualan para korban, ketiganya juga kerap menikmati tubuh para pelajar korban trafficking tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Yos Guntur mengatakan besar kemungkinan ada puluhan pelajar yang menjadi korban MO.

Saat ini baru tiga korban yakni NI, SI, dan SY, yang melapor ke polisi. “Kami masih selidiki korban lainnya. Kabarnya MO ini punya banyak peliharaan yang kerap melayani konsumen,” ujar Yos Guntur.

Mona dan komplotannya bakal dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman lebih dari lima tahun penjara. Sementara tiga korban dikembalikan ke orangtua mereka untuk dibina.

Panik, Sebagian Warga yang Tinggal di Kaki Gunung Gamalama Mengungsi

Jakarta - Bunyi letusan ternyata membuat sebagian warga yang tinggal di kaki Gunung Gamalama panik. Sebagian warga pun ada yang mengungsi menjauhi puncak Gunung Gamalama.

"Warga yang berada di kaki Gunung Gamalama sebagian ada yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun ada juga beberapa warga yang tetap tinggal di rumahnya masing-masing," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi detikcom, Senin (5/12/2011).

Menurut Sutopo, Gunung Gamalama tiba-tiba meletus sekitar pukul 23.00 WIT. Letusan tersebut disertai semburan abu vulkanik dari puncak gunung yang berada di tengah-tengah pulau Ternate itu.

"Tidak ada korban jiwa, hanya saja sebagian wilayah Ternate tertutup abu. Namun warga tetap diminta untuk tenang," terangnya.

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan darurat, melakukan pemantauan dan pendataan.

Gunung Gamalama telah dinaikkan statusnya dari waspada ke siaga. Gunung Gamalama merupakan salah satu gunung api yang ada di Provinsi Maluku Utara. Selain gunung ini, masih ada Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Gunung Ibu dan Gunung Dakona yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, dan Gunung Kiebesi di Halmahera Selatan.

Gunung Gamalama memiliki ketinggian sekitar 1.715 meter di atas permukaan laut. Gunung Gamalama terakhir kali meletus pada tahun 2003 lalu dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Aceh Digoyang Gempa 5,1 SR, Tak Berpotensi Tsunami

Jakarta - Gempa melanda kawasan Sinabang, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada pukul 01.09 WIB, dini hari. Gempa berkekuatan 5.1 Skala Ritcher (SR) tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.

Seperti yang dilansir situs BMKG, Senin (5/12/2011), gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berada pada 1.48 LU - 95.26 BT.

Gempa tersebut terletak di 165 kilometer barat daya Sinabang, provinsi NAD. Gempa juga berjarak dari 260 kilometer Barat Laut Gunung Sitoli. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa ini.