'Detektif' pernikahan marak di India


Oleh Rajini Vaidyanathan

BBC Mumbai


Warga India semakin banyak yang menyewa detektif swasta untuk meneliti calon pengantin termasuk latar belakang seksual dan keuangan sebelum pernikahan.

Tren ini meningkat karena banyak calon pengantin yang 'bertemu' dengan pasangannya melalui online dan pihak keluarga ingin mencari lebih lanjut soal latar belakang calon pasangan anak-anak mereka.

"Ini bukan tindakan mata-mata. Kami hanya ingin mengetahui tentang latar belakang pacar adik saya sebelum ia menikah," kata Anita (bukan nama sebenarnya).

Adik Anita bertemu dengan pacarnya di tempat kerja namun Anita dan orang tuanya ingin memastikan status keluarga dan keuangan sebelum pernikahan dapat dilaksanakan.

Ia mencatat beberapa agen detektif swasta, yang memerlukan waktu satu bulan untuk mengeluarkan laporan termasuk sejarah keluarga dan pacar-pacar sebelumnya calon pengantin putra.

"Pacar adik saya mengatakan ia berasal dari keluarga baik-baik namun kami perlu mendapatkan kepastian tentang ini."

"Kami juga melakukan penyelidikan bila perkawinan didasarkan pada perjodohan yang dilakukan pihak keluarga. Kami perlu mengetahui sebelumnya apakah calon pengantin putra sudah pernah menikah dan apakah punya anak," tambahnya.
Menantu pria

Anita memilih agen Penyelidikan Veteran untuk meneliti calon suami adiknya. Agen ini telah melakukan penyelidikan calon pengantin selama lebih 40 tahun.

Sebagian besar permintaan datang dari para orang tua yang ingin menilai "karakter" calon menantu pria, kata Rahul Rai, yang menjalankan agen itu.

"Karakter yang dimaksud termasuk gaya hidup, seperti keterlibatannya dengan pelacur misalnya atau obat bius," kata Rai.

"Sejumlah orang tua malah punya permintaan khusus terkait seksualitas calon menantu," tambahnya.

Skala penyelidikan tergantung pada nilai moral dan budaya orang tua. Ada orang tua yang ingin memeriksa apakah calon pengantin putri atau putra sering menenggak minuman beralkohol atau merokok.

Rai biasanya mengirim satu tim yang terdiri dari dua atau tiga orang untuk setiap kasus.

Penyelidikan ini termasuk meneliti pergaulan calon pengantin, jejaring sosial serta pengintaian.

"Yang paling penting adalah untuk selalu menjaga jarak, sehingga mereka tidak pernah tahu bila tengah diintai," kata Jay Prakash, salah seorang "detektif" Rai.

Prakash yang telah melakukan pekerjaan ini selama tujuh tahun biasanya melakukan tugasnya di kedai kopi, hotel ataupun bar.

Sekarang Bumi Punya Dua Bulan


Para Astronom di Arizona menemukan sebuah obyek misterius, yang terbentuk dari titanium putih, yang mengorbit di Bumi pada musim gugur 2006. Obyek misterius itu tampak seperti roket, namun belakangan diklaim peneliti sebagai bulan kedua.

Penelitian lebih lanjut pada obyek yang diberi nama 2006 RH120 ini dilakukan oleh para peneliti. Hasilnya menyatakan obyek tersebut adalah entitas alami serupa asteroid berukuran kecil. Ukurannya beberapa meter berada di seberang Bumi, namun sudah bisa dikategorikan sebagai satelit alami, sama seperti bulan.

Asteroid itu terperangkap dalam gravitasi Bumi. Berotasi mengelilingi Bumi hingga Juni 2007. Dalam sebuah ilmu astrofisika, benda itu bisa diklaim sebagai Bulan Kedua.

Granvik, Jeremie Vaubaillon, dan Robert Jedicke dari Cornell University mengaku telah menghitung jumlah satelit alami yang secara temporer tertangkap gravitasi Bumi. "Ternyata memang satelit Bumi (bulan) itu lebih dari satu," kata mereka.

Selama ini, planet yang dikenal memiliki lebih dari satu satelit adalah Mars dengan dua satelit kecilnya: Deimos dan Phobos. Lalu Jupiter dengan 64 satelit termasuk empat satelit terbesarnya: Ganymede, Callisto, Io, dan Europa.

Sementara Saturnus yang memiliki 62 bulan, dua di antaranya Titan dan Enceladus. Uranus juga memiliki banyak satelit yakni sebanyak 27 buah, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda.

Terakhir, Neptunus mempunyai 13 satelit dan yang terbesar bernama Triton.