Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh produsen mobil Peugeot mengungkapkan hal yang cukup unik yakni sebagian pria ternyata lebih menyukai kendaraannya dibandingkan dengan pasangannya.
Setidaknya itu yang terjadi di Inggris. Dalam penelitian yang melibatkan 2.000 orang di Inggris terungkap kalau 50 persen pria mengakui membina hubungan dengan wanita lebih sulit dibanding membangun hubungan dengan tunggangannya.
Sementara 17 persen mengakui kalau mereka menghabiskan waktu lebih banyak dengan mobil mereka dibandingkan dengan pasangannya dan 13 persen mengaku kalau hubungan mereka dengan sang 'pacar besi' telah dijalin lebih lama dibanding hubungan dengan pasangan mereka.
1 dari 10 pria bahkan terang-terangan mengakui kalau garis tubuh mobil mereka lebih seksi dibanding dengan lekukan tubuh pasangannya.
Ada pun 14 persen diantara responden berpikiran kalau mobil sport dapat membantu mereka mendapatkan pasangan impiannya. Dan potensi untuk menghabiskan banyak waktu bersama mobil dibanding pasangan menjadi keniscayaan bagi jutaan orang lain terutama untuk kelompok umur 35 hingga 44 tahun. Bahkan 11 persen dari kelompok umur ini mengatakan bahwa mereka lebih memilih mobil mereka dibanding pasangan.
Fakta menarik lain dari penelitian ini adalah bahwa laki-laki berusia 18-24 tahun di Inggris ternyata lebih cenderung memiliki 'hubungan yang bermakna' dengan kendaraan mereka dibandingkan hubungannya dengan pasangan.
Selain itu, seperlima pria dari usia 25-34 tahun mengatakan bahwa mereka lebih cenderung sedih ketika kehilangan mobil mereka dibanding ketika putus dengan pasangannya.
"Kami sudah lama diketahui bahwa Inggris adalah bangsa penggila mesin 'petrolheads' namun dalam beberapa hal keseimbangannya salah," ujar Pam Spurr, peneliti yang terlibat dalam survei ini seperti detikOto kutip dari autoevolution, Kamis (8/12/2011).
Setidaknya itu yang terjadi di Inggris. Dalam penelitian yang melibatkan 2.000 orang di Inggris terungkap kalau 50 persen pria mengakui membina hubungan dengan wanita lebih sulit dibanding membangun hubungan dengan tunggangannya.
Sementara 17 persen mengakui kalau mereka menghabiskan waktu lebih banyak dengan mobil mereka dibandingkan dengan pasangannya dan 13 persen mengaku kalau hubungan mereka dengan sang 'pacar besi' telah dijalin lebih lama dibanding hubungan dengan pasangan mereka.
1 dari 10 pria bahkan terang-terangan mengakui kalau garis tubuh mobil mereka lebih seksi dibanding dengan lekukan tubuh pasangannya.
Ada pun 14 persen diantara responden berpikiran kalau mobil sport dapat membantu mereka mendapatkan pasangan impiannya. Dan potensi untuk menghabiskan banyak waktu bersama mobil dibanding pasangan menjadi keniscayaan bagi jutaan orang lain terutama untuk kelompok umur 35 hingga 44 tahun. Bahkan 11 persen dari kelompok umur ini mengatakan bahwa mereka lebih memilih mobil mereka dibanding pasangan.
Fakta menarik lain dari penelitian ini adalah bahwa laki-laki berusia 18-24 tahun di Inggris ternyata lebih cenderung memiliki 'hubungan yang bermakna' dengan kendaraan mereka dibandingkan hubungannya dengan pasangan.
Selain itu, seperlima pria dari usia 25-34 tahun mengatakan bahwa mereka lebih cenderung sedih ketika kehilangan mobil mereka dibanding ketika putus dengan pasangannya.
"Kami sudah lama diketahui bahwa Inggris adalah bangsa penggila mesin 'petrolheads' namun dalam beberapa hal keseimbangannya salah," ujar Pam Spurr, peneliti yang terlibat dalam survei ini seperti detikOto kutip dari autoevolution, Kamis (8/12/2011).
"Dan pecinta mobil harus memperhatikan perasaan pasangannya. Tampaknya kesenangan yang kita peroleh dari mobil kita adalah salah satu yang kita telah sangat diremehkan. Ini sangat mengejutkan ketika berpikir kesenangan pemilik mobil kadang-kadang melampaui kenikmatan dari pasangan mereka," tandasnya.