Yogyakarta - Sepanjang sore hari pertama 2012, wilayah Yogyakarta dan sekitarnya diguyur hujan deras. Warga sedang bersiaga menghadapi banjir akibat meluapnya air Sungai Code, Winongo dan Belik.
Hujan deras mengguyur wilayah Yogyakarta sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB, Minggu (1/1/2012). Tiga sungai yang melintas Kota Yogyakarta yakni Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong mulai meluap. Satu sungai kecil yakni Sungai Belik atau Kali Mambu yang melintas di kawasan Kampung Klitren Gondokusuman hingga Umbulharjo juga meluap.
Beberapa ruas jalan seperti Jl Laksda Adisucipto, Jl Kusumangara, Jl Langensari juga sempat tergenang sehingga mengakibatkan beberapa kendaraan bermotor mogok. Selain itu jl Palagan Tentara Pelajar di Dusun Kamdanen Rejodani, Ngaglik Sleman juga tergenang akibat meluapnya saluran air yang ada dipinggir jalan.
Air sungai Code yang meluap diantaranya di bantaran Kali Code di wilayah Kampung Jogoyudan Kecamatan Jetis, Terbang-Gondokusuman, Tukangan-Danurejan, Jagalan-Pakualaman, Prawirodirjan-Gondomanan dan Karanganyar-Mergangsan. Di kampung-kampung tersebut, warga yang tinggal dipinggir tanggul sungai langsung mengungsi di tempat-tempat aman yang telah ditentukan.
Banjir yang paling parah terjadi di Sungai Winongo. Meski tidak berhulu di Merapi, air Sungai Winongo yang ada di bagian barat Kota Yogyakarta juga meluap. Akibatnya bebarapa rumah warga di Kampung Ledok Notoyudan Kecamatan Gedong Tengen, Ledok Serangan Ngampilan dan Gendingan-Tejokusuman terendam hingga ketinggian sekitar 70-an cm.
Berdasarkan pantauan detikcom, banjir Kali Code di wilayah kota diakibatkan air kiriman dari lereng Merapi dan masuknya air hujan dari saluran-saluran air yang langsung menuju sungai. Hal serupa juga di Sungai Winongo, derasnya air juga diakibatkan oleh masuknya air hujan dari saluran-saluran air.
"Yang paling parah ada beberapa rumah di kampung Serangan, Gendhingan Tejokusuman dan Notoyudan Gedongtengen yang tergenang air hingga ketinggian 70 meter, terutama yang berada di pingir sungai dekat dengan talud," kata Widodo salah seorang relawan yang bertugas mengevakuasi di Kampung Serangan.
Menurut Widodo, saat ini warga yang tinggal di bantaran sungai Winongo sudah diungsikan ke atas yang lebih aman. Beberapa anggota Tim SAR dan Linmas melakukan evakuasi serta mematikan aliran listrik di sekitar kampung di Serangan dan Gendhingan.
"Rumah warga yang tergenang kita upayakan untuk disedot menggunakan alat penyedot air bantuan Pemkot Yogya, meski hujan masih turun namun tidak sederas tadi," katanya.
Hujan deras mengguyur wilayah Yogyakarta sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB, Minggu (1/1/2012). Tiga sungai yang melintas Kota Yogyakarta yakni Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong mulai meluap. Satu sungai kecil yakni Sungai Belik atau Kali Mambu yang melintas di kawasan Kampung Klitren Gondokusuman hingga Umbulharjo juga meluap.
Beberapa ruas jalan seperti Jl Laksda Adisucipto, Jl Kusumangara, Jl Langensari juga sempat tergenang sehingga mengakibatkan beberapa kendaraan bermotor mogok. Selain itu jl Palagan Tentara Pelajar di Dusun Kamdanen Rejodani, Ngaglik Sleman juga tergenang akibat meluapnya saluran air yang ada dipinggir jalan.
Air sungai Code yang meluap diantaranya di bantaran Kali Code di wilayah Kampung Jogoyudan Kecamatan Jetis, Terbang-Gondokusuman, Tukangan-Danurejan, Jagalan-Pakualaman, Prawirodirjan-Gondomanan dan Karanganyar-Mergangsan. Di kampung-kampung tersebut, warga yang tinggal dipinggir tanggul sungai langsung mengungsi di tempat-tempat aman yang telah ditentukan.
Banjir yang paling parah terjadi di Sungai Winongo. Meski tidak berhulu di Merapi, air Sungai Winongo yang ada di bagian barat Kota Yogyakarta juga meluap. Akibatnya bebarapa rumah warga di Kampung Ledok Notoyudan Kecamatan Gedong Tengen, Ledok Serangan Ngampilan dan Gendingan-Tejokusuman terendam hingga ketinggian sekitar 70-an cm.
Berdasarkan pantauan detikcom, banjir Kali Code di wilayah kota diakibatkan air kiriman dari lereng Merapi dan masuknya air hujan dari saluran-saluran air yang langsung menuju sungai. Hal serupa juga di Sungai Winongo, derasnya air juga diakibatkan oleh masuknya air hujan dari saluran-saluran air.
"Yang paling parah ada beberapa rumah di kampung Serangan, Gendhingan Tejokusuman dan Notoyudan Gedongtengen yang tergenang air hingga ketinggian 70 meter, terutama yang berada di pingir sungai dekat dengan talud," kata Widodo salah seorang relawan yang bertugas mengevakuasi di Kampung Serangan.
Menurut Widodo, saat ini warga yang tinggal di bantaran sungai Winongo sudah diungsikan ke atas yang lebih aman. Beberapa anggota Tim SAR dan Linmas melakukan evakuasi serta mematikan aliran listrik di sekitar kampung di Serangan dan Gendhingan.
"Rumah warga yang tergenang kita upayakan untuk disedot menggunakan alat penyedot air bantuan Pemkot Yogya, meski hujan masih turun namun tidak sederas tadi," katanya.