"RI Tak Mungkin Lepas dari Jeratan IMF"


DEPOK - Indonesia akan terus bergantung kepada International Monetery Fund (IMF) untuk mengatasi masalah-masalah keuangan di Indonesia.

"Tidak mungkin Indonesia tidak bergantung kepada IMF karena semua anggota PBB termasuk juga dalam anggota IMF," ujar Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Dorodjatun Kuntjoro Djakti yang ditemui dalam acara research day di Kampus UI, Depok, Selasa (13/12/2011).

Menurutnya seperti yang terjadi saat ini di China dan Amerika Serikat (AS) yang merupakan anggota IMF. "Jika ada masalah keuangan di dua negara seperti China dan AS saat ini karena seperti yang kita tahu. Negara yang satu mengalami defisit keuangan dan yang satu lagi mengalami surplus. Itu harus ditangani oleh IMF," tegasnya.

Dirinya mengatakan jika tidak mau menjadi angota IMF otomatis nilai mata uang kita akan tidak terlindungi dan mekanisme perdagangan akan menggunakan sistem barter. "Seperti Anda mempunyai buah cokelat satu ton lalu diganti dengan barang yang lain seperti itu nantinya. Mungkin akibatnya seperti Kuba sekarang," katanya.

Dirinya menambahkan sistem keuangan semua negara anggota diawasi oleh IMF sebagai otoritas keuangan di dunia jika tidak mungkin dunia akan terjadi ketimpangan di sektor keuangan. "Oleh sebab itu Indonesia tidak mungkin untuk tidak bergantung kepada IMF," pungkasnya.