Sebuah perusahaan teknik Prancis berencana menjadikan Menara Eiffel di kota Paris sebagai pohon terbesar sedunia. Menurut mereka, hal ini akan membantu mengurangi polusi kota Paris seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di masa mendatang.
Perusahaan teknik bernama Ginger berencana menanam sekitar 600 ribu tanaman yang menjalar di sepanjang menara. "Tentu kami tak berniat menjadikannya permanen. Proyek ini akan bersifat temporer, seperti yang dilakukan Gustav Eiffel saat mendirikan menara pada abad 19," kata CEO Ginger, Jean-Luc Schonebelen, seperti dimuat CNN.
Jika proposal Schonebelen disetujui, maka ribuan sak tanah dan 48 jenis tumbuhan akan dipasang sepanjang menara yang menjadi ikon global Prancis. Nantinya, tumbuhan yang diperkirakan akan tumbuh pada 2014 itu akan diairi oleh tabung air seberat 12 ton yang saling terhubung hingga dilucuti dua tahun kemudian.
Schonebelen mengaku terinpirasi menggagas proyek ini setelah membaca laporan PBB Divisi Kependudukan yang menyebutkan, 30 tahun mendatang populasi dunia akan mencapai sembilan miliar dan 80 persen di antaranya akan hidup di kota besar.
Untuk itulah, selama 18 bulan Ginger bekerja menyusun mekanisme proyek yang menelan biaya US$97 juta ini. Sekitar 87,8 ton karbondioksida dari langit Paris bisa terserap jika proyek Ginger disetujui.
Hingga kini, pemerintah kota Paris belum memberikan komentar apapun. Namun Schonebelen optimistis, proyeknya akan disetujui karena selain dikenal sangat melindungi warisan budayanya, kota Paris juga peduli terhadap lingkungan.
Perusahaan teknik bernama Ginger berencana menanam sekitar 600 ribu tanaman yang menjalar di sepanjang menara. "Tentu kami tak berniat menjadikannya permanen. Proyek ini akan bersifat temporer, seperti yang dilakukan Gustav Eiffel saat mendirikan menara pada abad 19," kata CEO Ginger, Jean-Luc Schonebelen, seperti dimuat CNN.
Jika proposal Schonebelen disetujui, maka ribuan sak tanah dan 48 jenis tumbuhan akan dipasang sepanjang menara yang menjadi ikon global Prancis. Nantinya, tumbuhan yang diperkirakan akan tumbuh pada 2014 itu akan diairi oleh tabung air seberat 12 ton yang saling terhubung hingga dilucuti dua tahun kemudian.
Schonebelen mengaku terinpirasi menggagas proyek ini setelah membaca laporan PBB Divisi Kependudukan yang menyebutkan, 30 tahun mendatang populasi dunia akan mencapai sembilan miliar dan 80 persen di antaranya akan hidup di kota besar.
Untuk itulah, selama 18 bulan Ginger bekerja menyusun mekanisme proyek yang menelan biaya US$97 juta ini. Sekitar 87,8 ton karbondioksida dari langit Paris bisa terserap jika proyek Ginger disetujui.
Hingga kini, pemerintah kota Paris belum memberikan komentar apapun. Namun Schonebelen optimistis, proyeknya akan disetujui karena selain dikenal sangat melindungi warisan budayanya, kota Paris juga peduli terhadap lingkungan.