Jakarta - Gunung Sorik Marapi di Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan aktivitas. Oleh karena itu, status gunung yang semula normal (level I) dinaikkan menjadi waspada (level II).
"Terhitung 12 Desember 2011 sejak pukul 16.00 WIB Gunung Sorik Merapi dinaikkan dari normal ke waspada," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arif, di Istana Negara Jl Medan Merdeka Utara, Senin (12/12/2011).
Andi menjelaskan, alasan dinaikkan status gunung Sorik Marapi karena selama November 2011 tercatat Gunung yang memiliki ketinggian 2.142 meter di atas permukaan laut itu telah terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan 27 kali gempa tektonik jauh.
"Pada 1-10 Desember 2011 terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan sembilan kali gempa tektonik jauh. Sementara pada 11 Desember 2011 terekam 17 kali gempa vulkanik dalam," terangnya.
"Sedangkan pada 12 Desember 2011 sejak pukul 00.00-12.00 WIB terekam 79 kali gempa vulaknik dalam dan pada pukul 06.30-06.40 WIB terekam tremor vulkanik," terangnya.
Andi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sedangkan bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di Kawasan rawan Bencana II diminta agar tetap waspada.
"Masyarakat juga diminta tidak mendekat dalam radius 1,5 km dari kawah aktif," imbuhnya.
"Terhitung 12 Desember 2011 sejak pukul 16.00 WIB Gunung Sorik Merapi dinaikkan dari normal ke waspada," kata Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arif, di Istana Negara Jl Medan Merdeka Utara, Senin (12/12/2011).
Andi menjelaskan, alasan dinaikkan status gunung Sorik Marapi karena selama November 2011 tercatat Gunung yang memiliki ketinggian 2.142 meter di atas permukaan laut itu telah terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan 27 kali gempa tektonik jauh.
"Pada 1-10 Desember 2011 terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, empat kali gempa tektonik lokal, dan sembilan kali gempa tektonik jauh. Sementara pada 11 Desember 2011 terekam 17 kali gempa vulkanik dalam," terangnya.
"Sedangkan pada 12 Desember 2011 sejak pukul 00.00-12.00 WIB terekam 79 kali gempa vulaknik dalam dan pada pukul 06.30-06.40 WIB terekam tremor vulkanik," terangnya.
Andi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sedangkan bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di Kawasan rawan Bencana II diminta agar tetap waspada.
"Masyarakat juga diminta tidak mendekat dalam radius 1,5 km dari kawah aktif," imbuhnya.