Jakarta - Meski proyek pembangunan gedung baru DPR tidak lagi dilanjutkan, namun berbagai proyek renovasi bernilai milyaran telah dianggarkan DPR. Selain toilet senilai Rp 2 milar dan tempat parkir senilai Rp 3 milyar, Banggar DPR akan punya ruang rapat baru di Gedung Nusantara II DPR senilai Rp 20 miliar.
"Jadi proyek dilaksanakan Desember 2011, pemenangnya PT PP, perkiraan harga sementara (HPS) 20. 370.893.000,00 ," tutur sumber detikcom di internal Setjen DPR, Selasa (10/1/2012).
Di dalam website lpse.dpr.go.id, proyek ini masuk terdaftar dengan nomor 28696 atas nama proyek renovasi ruang rapat di gedung Nusantara II DPR. Batas lelangnya 24 Oktober 2011. Kini data lelang proyek ini tak bisa diakses. Sementara data lelang yang lain masih bisa diakses.
Pembangunan ruang baru Banggar DPR tidak banyak yang tahu karena dilaksanakan pada masa reses DPR, periode Desember 2011. Pada saat anggota Banggar DPR memasuki masa sidang baru, anggota Banggar DPR akan menempati ruangan baru.
Ruang baru anggota Banggar DPR terletak di depan ruang rapat Komisi III DPR dan ruang rapat Komisi I DPR. Sebelumnya ruang rapat Banggar DPR berada di Gedung Nusantara I DPR.
Setjen DPR tidak membantah pagu anggaran Rp 20 miliar untuk pembangunan ruang baru Banggar DPR. Namun enggan juga memberitahukan efisiensi anggarannya.
"Itu nanti seperti apa detailnya lewat Bu Sekjen saja ya, supaya tidak ada distorsi informasi," kilah ketua Biro Harbangin DPR, Sumirat, kepada detikcom.
Wakil Ketua BURT DPR Pius Lustrilanang juga tidak membantah pagu anggaran yang sangat besar ini. "Saya tidak bisa katakan tepatnya berapa. Nanti kalau saya bilang iya takutnya melenceng," tutur mantan aktivis yang kini aktif sebagai politisi Partai Gerindra tersebut.
Sementara itu anggota BURT DPR Saleh Husin mengaku tak tahu berapa anggaran yang dikeluarkan untuk ruang baru Banggar. "Nggak mungkin kalau cuma renovasi segitu. Kalau benar sampai Rp 20 miliar, bahaya itu, wah itu urusan Setjen DPR," ujar Saleh.
"Jadi proyek dilaksanakan Desember 2011, pemenangnya PT PP, perkiraan harga sementara (HPS) 20. 370.893.000,00 ," tutur sumber detikcom di internal Setjen DPR, Selasa (10/1/2012).
Di dalam website lpse.dpr.go.id, proyek ini masuk terdaftar dengan nomor 28696 atas nama proyek renovasi ruang rapat di gedung Nusantara II DPR. Batas lelangnya 24 Oktober 2011. Kini data lelang proyek ini tak bisa diakses. Sementara data lelang yang lain masih bisa diakses.
Pembangunan ruang baru Banggar DPR tidak banyak yang tahu karena dilaksanakan pada masa reses DPR, periode Desember 2011. Pada saat anggota Banggar DPR memasuki masa sidang baru, anggota Banggar DPR akan menempati ruangan baru.
Ruang baru anggota Banggar DPR terletak di depan ruang rapat Komisi III DPR dan ruang rapat Komisi I DPR. Sebelumnya ruang rapat Banggar DPR berada di Gedung Nusantara I DPR.
Setjen DPR tidak membantah pagu anggaran Rp 20 miliar untuk pembangunan ruang baru Banggar DPR. Namun enggan juga memberitahukan efisiensi anggarannya.
"Itu nanti seperti apa detailnya lewat Bu Sekjen saja ya, supaya tidak ada distorsi informasi," kilah ketua Biro Harbangin DPR, Sumirat, kepada detikcom.
Wakil Ketua BURT DPR Pius Lustrilanang juga tidak membantah pagu anggaran yang sangat besar ini. "Saya tidak bisa katakan tepatnya berapa. Nanti kalau saya bilang iya takutnya melenceng," tutur mantan aktivis yang kini aktif sebagai politisi Partai Gerindra tersebut.
Sementara itu anggota BURT DPR Saleh Husin mengaku tak tahu berapa anggaran yang dikeluarkan untuk ruang baru Banggar. "Nggak mungkin kalau cuma renovasi segitu. Kalau benar sampai Rp 20 miliar, bahaya itu, wah itu urusan Setjen DPR," ujar Saleh.