Kelompok usaha Bakrie melebarkan sayap di Australia dengan membeli saham juara Liga Australia, Brisbane Roar.
Asosiasi sepak bola Australia (FFA) mengatakan Bakrie Group menguasai 70 persen saham Roar dengan lisensi 10 tahun. Tiga puluh persen saham sisanya dimiliki FFA.
Kelompok usaha Bakrie, melalui Pelita Jaya Cronus, menjadi perusahaan asing pertama yang menguasai saham mayoritas klub sepak bola Australia, kata FFA di Brisbane, hari Jumat (7/10).
Anggota komite etik FIFA Dali Tahir akan menjadi ketua umum di klub tersebut.
"Kami membeli Brisbane Roar dengan harapan akan ada pemain-pemain Indonesia yang bisa bermain di klub ini," kata Rahim Soekasah, perwakilan Pelita Jaya Cronus kepada BBC Indonesia dari Brisbane.
Rahim mengatakan kelompok usaha Bakrie memang berencana membeli klub dan FFA menawarkan kalau ingin membeli klub, Brisbane Roar bisa dipertimbangkan.
Kerja sama pemain
"Kami tertarik, apalagi Brisbane Roar adalah juara Liga Australia," kata Rahim.
Ia mengatakan sudah dicapai kesepakatan kerja sama pengembangan akademi sepak bola dengan Brisbane Roar, yang antara lain akan membina bibit dari Indonesia di Jonggol.
Klub Brisbane Roar mengalami masalah keuangan dan selama tujuh bulan dijalankan oleh administrator lokal.
Rahim mengatakan pihaknya berharap investasi Bakrie Group bisa kembali dalam waktu sekitar tiga tahun.
Kepala Eksekutif FFA Ben Buckley menyambut baik pembelian saham oleh Bakrie melalui Pelita Jaya Cronus.
"Mereka memiliki latar belakang sepak bola yang kuat dan kepentingan mereka sejalan mereka dengan ambisi Brisbane Roar," kata Buckley seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Sebelum membeli Brisbane Roar, Pelita Jaya Cronus memiliki saham klub di Belgia dan Uruguay.